Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Berdampak Nyata Pada Perekonomian, BPD Malioboro Run 2025 Naikkan Okupansi Hotel Yogya

WARTAJOGJA.ID : Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat adanya lonjakan tajam okupansi hotel terutama di kawasan perkotaan mulai akhir pekan ini,"Salah satu pemicu lonjakan okupansi awal Oktober ini karena adanya event Malioboro Run 2025, yang akan diikuti 7000 peserta pada Minggu 5 Oktober besok," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, Sabtu.Deddy menuturkan, pada event yang digelar tahunan oleh Bank BPD DIY itu, para peserta Malioboro Run yang sebagian besar dari luar daerah sudah melakukan reservasi mulai Jumat hingga Senin, 3 hingga 6 Oktober 2025."Jadi sejak Jumat itu awalnya reservasi itu membuat okupansi rata-rata naik bekisar 10- 20 persen, namun untuk Sabtu-Senin naik jadi 50 persen," kata Deddy yang juga menyebut ada sekitar 35 hotel kawasan Malioboro yang okupansinya melonjak mendekati 100 persen.Malioboro Run 2025 ini, kata Deddy, tak hanya berdampak pada peningkatan okupansi hotel berbintang. Namun juga hotel non bintang terutama wilayah tengah Malioboro dan sekitarnya. Sejumlah restoran kawasan itu juga telah mendapatkan pemesanan tempat bagi rombongan peserta."Kami dari industri perhotelan sangat berterimakasih adanya event seperti ini, kami harapkan bisa terjaga sampai menjadi calender event sport tourism nasional yang bisa diikuti event lain," kata dia.Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan sebanyak 7000 pelari yang turut Malioboro Run 2025, sebagian besar berasal dari luar Yogyakarta."Sebanyaj 73 persen atau 5000 lebih dari 7000 peserta itu berasal dari luar Yogyakarta, mereka tentu akan menginap dan ini yang membuat okupansi hotel-hotel meningkat," kata dia.Ada tiga kategori yakni Half Marathon (21K) terdiri dari 1.070 peserta, 10K terdiri dari 2.600 peserta dan 5K terdiri dari 3.330 peserta. Rohmad mengatakan, event Malioboro Run 2025 ini akan mengajak para peserta menelusuri rute-rute budaya di Kota Yogyakarta yang penuh dengan makna-makna sejarah. Rute mulai dari Jalan Malioboro, Benteng Vredeberg, titik Nol KM, Plengkung Tarunasuro (Wijilan), Kawasan nJeron Benteng Kraton Yogyakarta, Kawasan Herritage Kotabaru hingga Panggung Krapyak.Ia menambahkan selama tiga tahun rute Malioboro Run akan tetap karena sesuai dengan sertifikasi internasional World Athlethic. Selain itu, jarak tiap kategori juga diukur dengan presisi untuk memastikan seluruhnya masuk dalam kategori tersebut.Sedikit berbeda dengan penyelenggaraan Malioboro Run tahun-tahun lalu, kali ini menghadirkan beberapa hal yang unik untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan event. Salah satunya perubahan mekanisme registrasi online menggunakan mekanisme queueing yang memberikan kenyamanan dan kelancaran proses registrasi peserta Malioboro Run2025, Standarisasi Rute Event oleh Assosiation of International Maratons and Distance Races (AIMS World Running) juga Penggunaan brand BROOKS untuk jersey race/finisher/pacer perserta Malioboro Run.Penggunaan Sistem Corral juga diberlakukan untuk mengakomodasi perserta yang ingin mendapatkan catatan waktu terbaiknya.Penggunaan Kategori Open dan Master pada setiap kategori lomba juga untuk memberikan kesempatan potensial juara dari peserta dengan kelas usia tertentu, sehingga meningkatkan iklim kompetisi."Pariwisata menjadi lokomotif Yogyakarta dengan multiplayer effectnya, dengan ekosistemnya memutar ekonomi, kami ingin Malioboro Run menjadi daya tarik," kata dia.