ESPOS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengecek langsung kondisi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jebres, Kota Solo, Rabu (8/10/2025). (Istimewa) Esposin, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerapkan sejumlah langkah strategis untuk mencegah adanya kasus keracunan dan kesalahan lainnya dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Wali Kota Solo Respati Ardi mengklaim Solo menjadi perhatian pemerintah pusat serta menjadi percontohan program MBG karena berhasil mempertahankan zero accident atau nol kesalahan sejauh ini. Hal itu disampaikan Respati saat membuka acara peringatan Hari Pangan Sedunia di Balai Kota Solo, Rabu (15/10/2025). Ia menjelaskan Kota Solo mendapatkan apresiasi dari Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dan Staf Analisis Kebijakan Presiden. “Kota Solo menjadi perhatian penuh untuk percontohan MBG zero accident. Berkat kerja keras dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [Dispangtan], Dinas Kesehatan, dan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Solo, dan lain-lain,” kata dia. Respati mengatakan Pemkot Solo kini fokus mendorong SPPG agar segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pemkot juga memberi perhatian untuk mengurangi sampah pangan dari program MBG. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo Wahyu Kristina menjelaskan instansinya turut melakukan pengawasan pangan segar sebelum diolah di dapur SPPG serta asal dari daging yang digunakan. “Bahkan ada persyaratan daging harus lolos dikelola oleh lembaga atau rumah potong hewan, izin untuk edar daging sehat,” papar dia. Menurut Wahyu, Dispangtan Solo melakukan pengawasan daging dan ikan untuk program MBG. Mengolah daging harus ekstra hati-hati karena jika salah dalam pengolahan bisa berbahaya. “Tugas Dispangtan mengecek pangan yang beredar. Hanya ketika ada program MBG. Nah, kami dapat arahan untuk lebih lagi pengecekan itu atau pengujian itu juga di dapur SPPG,” ujar dia. Dia mengatakan jangan sampai kasus-kasus keracunan seperti di beberapa daerah lain terjadi di Solo. Pemkot Solo melakukan pengecekan semaksimal mungkin. Wali Kota Solo Respati Ardi pernah ikut melakukan pengawasan di dapur SPPG pukul 03.00 WIB. Catatan Espos, kasus dugaan keracunan program MBG terjadi di beberapa wilayah Soloraya, seperti Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten. Para korban ada yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit atau puskesmas. Baca Juga Satgas MBG Pemkot Solo Makin Kuat, Tugasnya Beri Rekomendasi Langsung ke BGN Solo Dapat Anggaran MBG Rp380 Miliar Tahun Depan, Syaratnya 50 SPPG Beroperasi Pertahankan Zero Accident, Pemkot Solo Libatkan Warga untuk Awasi Program MBG Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online. Berita Terkait Hanya Untuk Anda Inspiratif & Informatif