Surabaya, mili.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surabaya meminta manajemen Midtown Residence melakukan evaluasi internal, menyusul kasus pesta gay yang saat ini ditangani kepolisian. Hal itu diungkapkan Ketua Harian PHRI Kordinator Wilayah Surabaya, Firman Sudi Permana saat ditemui mili.id, Kamis (23/10/2025). Baca juga: Kok Bisa Pesta Gay di Hotel Midtown Digelar 7 Kali Tidak Tahu? Ini Dalih Manajemen Firman mengatakan, hotel yang dijadikan sebagai ajang mesum ini harus segera dilakukan evaluasi internal. "Hotel ini (Midtown) harus segera mengevaluasi. Kenapa itu dilakukan? Karena kejadian ini bukan terjadi satu kali. Diberitakan di media kejadian ini sudah tujuh kali. Seharusnya pihak hotel harus peka. Bayangkan satu kamar ditempati tamu begitu banyaknya dan dibuat kegiatan mesum," ungkap Firman. Firman juga mengungkapkan, dalam hal tersebut pihak resepsionis harus peka dan jeli kepada tamu hotel. "Resepsionis hotel harus peka. Kalau ada tamu yang dirasa mencurigakan, kejadian tersebut memang bukan kesalahan pihak hotel, tapi hal itu bisa diantisipasi agar tidak kejadian seperti itu," terangnya. Baca juga: Peserta Pesta Gay di Midtown Surabaya Dites HIV/AIDS, 29 Orang Positif Sementara Pemkot Surabaya juga akan mengundang seluruh anggota PHRI untuk berdiskusi, salah satunya terkait peristiwa di Midtown Residence Ngagel hotel yang digunakan untuk pesta gay. "Barusan kami mendapat undangan dari Pemkot Surabaya untuk berdiskusi, dan salah satunya mungkin membahas kejadian tersebut. Pertemuan akan dilaksanakan pada hari Jumat (24/10/2025) besok, pungkasnya. Pesta Gay di Midtown Residence Ngagel Surabaya digerebek polisi. Dalam penggerebekan itu, diamankan 34 pria dalam kondisi bugil hingga setengah bugil. Baca juga: Walikota Surabaya Bakal Panggil Pengelola Hotel, Buntut Pesta Gay di Midtown Setelah melakukan pemeriksaan, Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya menetapkan 34 pria peserta pesta seks gay itu sebagai tersangka. Mereka berperan sebagai pendana hingga peserta. Terbaru, hasil tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Surabaya cukup mengejutkan. Di mana dari 34 tersangka itu, 29 di antaranya positif HIV/AIDS. Editor : Narendra Bakrie