NasionalUpdatesEkonomiHumanioraPariwisataFokus HoaxOlahragaTaksuArtikelSeni dan Hiburan Jumat, 24 Oktober 2025 23:51 Ketua Pengarah Musyawarah Daerah (Musda) ke-15 Badan Pimpinan Daerah PHRI Bali Perry Markus (kanan) bersama panitia pelaksana di Denpasar, Bali, Jumat (24/10/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna Denpasar (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menjaring calon ketua baru untuk menangani sejumlah tantangan salah satunya akomodasi ilegal yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk periode 2025-2030.“Tantangan besar perlu figur kuat untuk menyelesaikan tantangan yang ada,” kata Ketua Pengarah Musyawarah Daerah (Musda) ke-15 Badan Pimpinan Daerah PHRI Bali Perry Markus di Denpasar, Bali, Jumat.Menurut dia, saat ini jumlah perhotelan dan restoran yang berada di bawah naungan asosiasi itu masing-masing mencapai 350 dan 33 unit.Namun, jumlah itu masih belum sebanding dengan realitas di lapangan di antaranya berdasarkan pengamatan akomodasi yang tersedia pada platform daring yang jumlahnya mencapai belasan ribu unit.Sekretaris PHRI Bali itu menjelaskan sesuai peraturan daerah, maka setiap usaha akomodasi pariwisata harus bergabung dengan asosiasi.Ada pun menjadi anggota PHRI Bali, kata dia, juga memastikan bahwa akomodasi itu memiliki legalitas usaha dan kepatuhan membayar pajak.Saat ini, imbuh dia, pemerintah kabupaten/kota di Bali melakukan pengawasan langsung di lapangan terkait akomodasi tanpa izin.Pasalnya, pemda memiliki kepentingan besar terkait potensi hilangnya pendapatan asli daerah (PAD) dari pos pajak hotel dan restoran apabila akomodasi itu tidak memiliki perizinan.Ada pun biaya iuran per tahun untuk menjadi anggota asosiasi itu menyesuaikan tingkat bintang hotel misalnya Rp5 juta untuk hotel bintang lima, hotel non bintang sebesar Rp1 juta dan restoran paling rendah sebesar Rp250 ribu.Perry juga memastikan menjadi anggota memiliki nilai tambah di antaranya jaringan bisnis, pembinaan dan sertifikasi sumber daya manusia perhotelan, promosi pariwisata hingga adanya bantuan hukum.“Jangan sampai ada masalah baru asosiasi dicari. Kami ingin agar semua usaha bisa bergabung dalam satu asosiasi sehingga kami juga bisa mudah membina,” imbuhnya.Saat ini, panitia pengarah dan panitia pelaksana membuka pendaftaran calon ketua baru yang dibuka mulai 25 Oktober hingga 25 November 2025 dan puncak pemilihan pada Musda ke-15 dijadwalkan pada 3 Desember 2025.Ada pun kepemimpinan PHRI Bali di bawah ketua Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati akan mengakhiri masa bakti kepengurusan pada 18 Desember 2025.Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 itu sudah menjadi Ketua PHRI Bali sejak 2005 dan selama empat periode berturut-turut menjadi calon tunggal alias tanpa penantang.Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta WigunaEditor : Widodo Suyamto JusufCOPYRIGHT © 2025 ANTARA News BaliDilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA. Terkait Baca Juga Terpopuler