Sumbardaily.com, Padang Pariaman – ebagai gerbang utama Sumatera Barat (Sumbar), Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kini memiliki arah kiblat yang terukur secara ilmiah dan sesuai standar Kementerian Agama (Kemenag). Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumbar melalui Tim Hisab Rukyat Bidang Urusan Agama Islam (Urais) melaksanakan kalibrasi arah kiblat di kawasan BIM, baru-baru ini, sebagai bagian dari dukungan terhadap penguatan wisata halal di daerah tersebut. Kalibrasi dilakukan di tiga titik strategis di kawasan bandara, yakni mushala area keberangkatan, mushala area kedatangan, dan mushala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI. Proses pengukuran arah kiblat menggunakan alat Theodolite untuk memastikan keakuratan arah sesuai perhitungan astronomis. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari hasil audiensi antara Kemenag Sumbar dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar dalam upaya memperkuat layanan wisata ramah muslim. Ketua Tim Kerja Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sumbar, Ikrar Abdi, menjelaskan bahwa kalibrasi di BIM menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh fasilitas publik di Sumatera Barat memiliki arah kiblat yang tepat. “Kami melakukan kalibrasi di tiga titik, yaitu mushala area keberangkatan, mushala area kedatangan, dan Kantor Otban. Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan ke empat titik lainnya termasuk area internasional,” ujar Ikrar, dikutip Kamis (13/11/2025). Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara Kanwil Kemenag Sumbar dan pihak pengelola bandara, Angkasa Pura II, dalam memastikan kenyamanan dan ketenangan masyarakat maupun wisatawan muslim saat beribadah di kawasan bandara. “Dengan arah kiblat yang akurat, jamaah akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam beribadah di bandara,” tambahnya. Selain memastikan arah kiblat di BIM, Ikrar menyebut program serupa akan diperluas ke fasilitas publik lain seperti terminal bus, hotel, dan restoran di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar. “Insya Allah setelah bandara ini, kami akan lanjut ke terminal-terminal bus serta fasilitas publik lainnya. Tujuannya agar seluruh tempat ibadah publik di Sumatera Barat memiliki arah kiblat yang sesuai standar Kemenag,” jelasnya. Langkah ini, lanjut Ikrar, sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menjadikan Sumbar sebagai destinasi wisata halal berkelas dunia. Arah kiblat yang tepat menjadi salah satu indikator penting dalam penyediaan fasilitas ramah muslim di ruang publik. “Kalibrasi arah kiblat tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga simbol komitmen pelayanan keagamaan yang paripurna,” katanya. Dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut juga datang dari pihak pengelola bandara. Rinaldo, selaku Airport Operation Landside, Terminal and Service Department Head Angkasa Pura II, mengungkapkan bahwa hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan arah kiblat di beberapa titik. “Setelah dilakukan pengukuran, memang ada pergeseran arah kiblat yang perlu disesuaikan. Kami akan segera melakukan penyesuaian dan memasang sertifikat resmi dari Kementerian Agama di setiap mushala,” ujarnya. Rinaldo menegaskan, pihaknya menyambut baik langkah Kemenag Sumbar yang turut memperhatikan aspek spiritual bagi pengguna jasa bandara. Menurutnya, hal ini menjadi bagian penting dari peningkatan layanan di Bandara Internasional Minangkabau, yang setiap harinya melayani ribuan penumpang domestik maupun internasional. Kegiatan kalibrasi turut disaksikan oleh Pathul Rizal, Pengevaluasi Penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI, yang memastikan proses berjalan sesuai dengan standar keselamatan dan operasional bandara. Kolaborasi lintas lembaga ini menandai sinergi antara otoritas keagamaan dan pengelola transportasi udara dalam menciptakan kenyamanan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kanwil Kemenag Sumbar menegaskan, upaya kalibrasi arah kiblat di BIM bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan bagian dari strategi besar menghadirkan layanan keagamaan yang profesional dan terukur di fasilitas publik. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi pengelola tempat ibadah lain untuk melakukan hal serupa demi menjamin ketepatan arah kiblat. Bandara Internasional Minangkabau merupakan pintu utama masuknya wisatawan ke Sumbar. Dengan citra sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, kehadiran mushala dengan arah kiblat yang akurat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan masyarakat Sumbar dalam mendukung pengembangan wisata halal. Kalibrasi tersebut diharapkan memperkuat reputasi Sumbar sebagai destinasi yang tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga ramah secara spiritual. (red)