Agar industri pariwisata di Kabupaten Pasuruan semakin menggeliat dan lebih prospektif, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto mengajak kepada seluruh pebisnis kuliner terus adaptif dan inovatif. Diantaranya dapat dilakukan dengan rajin berkreasi dalam menciptakan ragam menu baru sebagai daya tarik wisatawan untuk kembali berkunjung.Tentu saja hal itu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas produk kuliner yang ditawarkan ke khalayak. Terutama dalam menjaga kebersihan, higienitas sajian kuliner adalah syarat mutlak sekaligus tuntutan semua wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata untuk menikmati kuliner. "Kita patut bersyukur karena Kabupaten Pasuruan punya ragam potensi dan daya tarik wisata. Tidak hanya wisata alam saja, tapi kuliner juga. Masakan kita yang beragam itu juga memiliki citarasa yang unik. Tapi tetap perlu inovasi. Dan yang terpenting, cara menyajikannya harus higienis," pinta Pj. Bupati Andriyanto didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati dan Camat Pandaan, Basmi.Dengan kekuatan potensi wisata kuliner yang dimiliki, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur tersebut berharap, baik inovasi menu maupun peningkatan kualitas dan higienitas sajian kuliner akan menambah nilai jual pariwisata di Kabupaten Pasuruan. "Saya berharap, beragam wisata kuliner, makanan lokal kita mampu menarik minat wisatawan untuk kembali berkunjung. Terutama bisa membawanya sebagai oleh-oleh perjalanan dengan pengalaman perjalanan kuliner yang menyenangkan," ucapnya. Dalam forum diskusi yang dihadiri oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pasuruan dan para pengusaha kuliner tersebut, Pj. Bupati Pasuruan juga menekankan tentang pentingnya promosi wisata kuliner yang dapat dilakukan secara kolektif, berjejaring dan berkelanjutan. Sehingga ke depannya, sajian kuliner khas Kabupaten Pasuruan akan lebih dikenal lagi, baik di dalam negeri maupun lintas mancanegara.Digelar selama 4 hari di K-Galeri Hotel Duren Sewu, Pandaan, pria berkacamata berpembawaan enerjik itu tidak jemu-jemunya menggarisbawahi tentang pentingnya peningkatan inovasi dalam bisnis kuliner sebagai bagian dari penopang industri pariwisata. Terlebih, keduanya merupakan komponen kesatuan yang tidak bisa dilepaskan."Para pelaku wisata ini juga harus memiliki pengetahuan tentang inovasi kuliner terutama dalam pelayanannya. Yang terpenting adalah para wisatawan memiliki pengalaman baru disitu. Dengan begitu, daya tarik akan muncul. Tapi diperlukan soft skill dan hard skill juga," tandasnya pada hari Senin (6/11/2023). (Eka Maria+Iguh)