SLEMAN - Rangkaian Gebyar Batik Sleman resmi ditutup pada Minggu (5/11) kemarin. Kegiatan yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman itu pun sukses mengoptimalkan promosi dan branding batik khas Bumi Sembada. Ketua Harian Dekranasda Sleman Ir. H. Abdul Kadir, M.H, mengatakan, Gebyar Batik Sleman 2023 merupakan bagian dari program kerja Dekranasda kabupaten Sleman dari pengurus periode tahun 2021-2026. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan warisan budaya tak benda berupa batik. Disamping itu, lanjut Abdul, melalui kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mengoptimalkan promosi dan branding batik khas Sleman. Agar kemudian batik khas Sleman bisa dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Baca Juga: Yuk Kenali Sindrom Peter Pan, Tingkah Laku Kekanak-kanakan pada Orang Dewasa "Seluruh rangkaian kegiatan Gebyar Batik Sleman 2023 kali ini tentunya kita harapkan semakin meningkatkan kolaborasi antara produk batik Sleman dengan produk fashion dan kerajinan," ujar Abdul dalam sambutannya, Minggu (5/11). Disamping itu, Gebyar Batik Sleman 2023 juga menegaskan kolaborasi jangka panjang dengan berbagai pihak. Seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Adanya kolaborasi tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan antara pelaku pariwisata dengan perajin batik serta industri kecil menengah (IKM) lainnya. Lebih lanjut, Abdul juga berharap, melalui penyelenggaraan Gebyar Batik Sleman dapat melakukan upaya-upaya yang konsisten untuk menembus lintas generasi. Khususnya untuk menyiapkan sumber daya manusia perajin batik yang unggul. Hal itu sesuai dengan tema Gebyar Batik Sleman 2023 yakni Borderless Batik. Baca Juga: Siswa MTsN 1 Bantul Teliti Limbah Kulit Telur Jadi Bahan Pasta Gigi Melalui kegiatan tersebut, dia juga berharap dapat memperkuat pertahanan disrupsi informasi pasar online. Terkini Senin, 6 November 2023 | 13:48 WIB