Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Gaung Piala Dunia U-17 Kurang Semarak, Dampaknya Kurang ...

Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut dampak Piala Dunia U-17 belum nampak signifikan ke sektor wisata. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan hal ini disebabkan gaungnya yang kurang semarak"Mungkin karena euforia Piala Dunia U-17 tidak seheboh event Piala Dunia, dan promo yang juga menurut kami kurang masif sehingga sampai sekarang belum terlihat efeknya ke tourism," ucapnya, Sabtu (11/10/2023). Baca Juga: Opening Ceremony Piala Dunia U-17, PSSI Beri Tugas Khusus WishnutamaMenurutnya Piala Dunia U-17 ke sektor wisata di DIY belum bisa dirasakan. Di memperkirakan wilayah yang merasakan langsung dampaknya adalah Surabaya sebagai tuan rumah. “Belum terlihat dampak yang signifikan, kecuali mungkin Surabaya yang menjadi tuan rumah yang merasakan langsung," paparnya.Dia menjelaskan jika Piala Dunia U-17  yang berdekatan dengan momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) apabila disiapkan dengan maksimal akan berdampak positif pada sektor wisata di Desember. Setelah melewati low season Oktober dan November."Seharusnya manakala benar-benar dipersiapkan secara maksimal sisi promosi  harapan kita semua rangkaian Piala Dunia U- 17 sampai Nataru akan sangat berdampak pada progres positif pariwisata," paparnya.Baca Juga: PHRI DIY Sebut Ada Kemungkinan Hotel DIY Kecipratan Berkah Piala Dunia U17Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut kemungkinan event Piala Dunia U-17 berdampak pada peningkatan okupansi hotel. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan terjadi peningkatan okupansi pada 7 November-30 November 2023 rata-rata 5%-10%."Tapi kami belum bisa pastikan karena U-17 atau tidak. Rata-rata reservasi okupansi 50-60% tanggal 7 November sampai 30 November, dan ini didominasi rombongan wisata sekolah, keluarga, instansi swasta," jelasnya. Baca Juga: Layanan Shuttle Gratis di Piala Dunia U-17, Cek Rutenya!Ia menjelaskan peningkatan okupansi di hotel bintang rata-rata 5% saja. Di mana okupansi khusus bintang 4 dan 5 saat ini rata-rata 55%."Hotel bintang 3, 2, dan 1 serta hotel non bintang maksimal kenaikannya rata-rata 10%. Rata-rata okupansi di 40 persen-60 persen. Target okupansi November 80 persen," lanjutnya.Sementara itu, Stakeholder Relation Manager Yogyakarta International Airport (YIA), Ike Yutiane menyampaikan tidak ada peningkatan penumpang di YIA dampak event Piala Dunia U-17. "Pelaksanaan kan di Surabaya YIA tidak ada dampaknya," paparnya.