SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang mengundang 10 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di 10 desa wisata di Kabupaten Serang. Mereka diajak untuk merumuskan paket wisata di wilayahnya agar dapat menjangkau wisatawan lebih luas. Ke-10 desa wisata tersebut yakni Desa Kubang Baros, Cikolelet, Pulo Tunda, Padarincang, Margagiri, Curuggoong, Margasana, Tirtayasa, Sukabares, dan Pamarayan. Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Anas Dwisatya Prasadya mengatakan, pembuatan paket wisata merupakan upaya untuk mengintegrasikan desa wisata dengan destinasi wisata utama di Kabupaten Serang, yakni Anyer. “Dengan pelatihan penyatuan paket wisata ini jadi awal kita untuk memgonektivitaskan dengan wisata utama di Anyer,” katanya, Selasa, 21 November 2023. Pihaknya pun berupaya untuk menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang agar mereka mau mempromosikan desa wisata di Kabupaten Serang. “Hotel bisa menyampaikan informasi tentang desa wisata dan informasi lainnya. Kita ada banyak sekitar 185 destinasi wisata, mungkin ini jadi sarana promosi apabila paket ini sudah bisa kita satukan dengan yang dikawasan Anyer dengan harga yang terjangkau. Mudah-mudahan promosi wisata dapat berjalan efektif,” jelasnya. Pihaknya pun menargetkan akan segera melakukan MoU dengan PHRI Kabupaten Serang agar pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), paket untuk desa wisata sudah dapat disosialisasikan oleh PHRI. “Kita targetkan minggu depan sudah bisa MoU dengan PHRI, jadi minggu depan paket wisata sudah siap sehingga sudah bisa kita tampilkan di hotel dan menjadi daya tarik tersendiri,” jelasnya. Selain melakukan penyatuan paket wisata, pihaknya juga akan melakukan pelatihan digitalisasi bagi Pokdarwis di Kabupaten Serang agar Pokdarwis dapat menggunakan teknologi untuk memasarkan potensi wisata yang ada di wilayahnya masing-masing. “Kita ada pelatihan digitalisasi, nanti pemanfaatan informasi digital bisa lebih efektif, karena masyarakat pariwisata lebih senang digitalisasi dengan medsos,” jelasnya. Ia juga akan melakukan pengintegrasian antara Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terkait dengan pengelolaan keuangan agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para anggotanya. “Ini masih panjang, karena kita harus menyatukan Pokdarwis dengan BUMDes karena nanti terkait dengan pengelolaan keuangan dilakukan satu pintu, kalau sudah dipromosikan, harus ada nomor rekeningnya untuk bisa menampung itu. Ini jadi PR kami ke depan agar mekanisme itu bisa dijalankan,” pungkasnya. Penjabat Kepala Desa Curuggoong, Juhaeni Jajuli mengatakan, pihaknya telah melakukan pembenahan terhadap objek wisata di wilayahnya, yaitu wisata Curuggoong. “Rencananya kita mau launching, sedang menunggu jadwal ibu Bupati Serang. Sekarang sedang dibahas di Dispora terkait dengan paket wisata Curuggoong,” jelasnya. Ia menjelaskan, ada beberapa objek wisata yang nantinya dapat dinikmati oleh wisatawan selain Curuggoong. “Pertama masuk kita melewati jembatan gantung sepanjang 60 meter, lalu Curuggoong. Kita juga ada agro wisata itu buah durian. Nanti pengunjung dapat memetik sendiri. Perkiraan nanti Januari dan Februari bisa metik sendiri dengan luas 24 hektare,” pungkasnya. Untuk harga tiket, pihaknya telah menyiapkan paket wisata. Yaitu, Rp 120 ribu untuk 15 orang. (*) Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani Editor: Agus Priwandono