JawaPos.com – Event Piala Dunia (Pildun) U-17 belum menggeliatkan industri pariwisata di Surabaya. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim menyebut kenaikan okupansi hanya 8 persen. Capaian tersebut jauh dari target, yakni keterisian kamar hotel bisa naik 20–30 persen. ’’Ternyata okupansinya di luar prediksi kami,’’ kata Sekretaris Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Jatim Puguh Sugeng Sutrisno kemarin (20/11). Kenaikan okupansi tak banyak tersebut karena beberapa faktor. PHRI Jatim menduga, belum banyak suporter luar daerah yang datang karena timnas yang bermain adalah U-17. Baca Juga: DPR RI Resmi Sahkan Jenderal Agus Subiyanto jadi Calon Panglima TNI ’’Selain itu, mereka datang tanpa menginap dan memanfaatkan fasilitas shuttle bus dari pemkot,’’ terangnya. Regional Operations Manager Swiss-Belhotel International Agung Anggoro mengatakan, event olahraga sebetulnya bisa sangat berdampak pada perhotelan. Karena itu, alangkah baiknya pemkot membuat sport tourism yang khas Surabaya. Sebab, saat ini beberapa kota besar mulai membuat program tersebut. ’’Terutama untuk event olahraga yang melibatkan banyak peserta. Misalnya, acara maraton, sepeda, atau lainnya,’’ lanjutnya. Baca Juga: PDAM Surya Sembada Baru Tahu, Belasan Tahun Air Bersih Rusunawa Randu Kenjeran Tersendat Selain itu, event yang dibuat pemkot sejak awal harus disosialisasikan ke masyarakat. Termasuk menggandeng travel dan perhotelan. Dengan begitu, sejak jauh hari, event tersebut bisa dijual ke calon wisatawan. Geliat wisatawan ke Surabaya pun bisa meningkat. (omy/c7/ai) Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.