Suasana pelatihan bagi pelaku UMKM di Pantai Jerman, Badung. (BP/Istimewa)MANGUPURA, BALIPOST.com – Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia bersama Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (PSU Undiknas) memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM ke komunitas usaha di Pantai Jerman, Kuta. Kegiatan ini merupakan kelanjutan program untuk para penerima manfaat yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas produk dan jasa serta meningkatkan akses pasar hingga peningkatan pelayanan pelaku UMKM.Menurut Armytanti Hanum Kasmito, Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia, program ini telah berjalan mulai awal 2023. Hingga saat ini pihaknya melakukan pendampingan lebih dari 40 pelaku UMKM di sekitar Pantai Jerman.Mulai dari tahapan pertama berupa penilaian terhadap peserta yang terdiri dari pelaku usaha makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, jasa pelayanan, dan lain sebagainya, hingga kegiatan utama berupa pemberian materi pelatihan dasar kewirausahaan, aspek pemodalan dan pemasaran, solusi permasalahan keuangan, manajemen pelaporan keuangan, permasalahan legalitas usaha dan produk, merek serta hak cipta. Pendampingan kepada setiap pelaku usaha di lokasi usaha masing-masing juga dilakukan sebagai bentuk nyata pada praktek dari materi pelatihan yang telah didapatkan pelaku UMKM.Tahapan pendampingan merupakan kegiatan monitoring dari implementasi berbagai materi pelatihan, salah satunya mengenai manajemen keuangan. Pelaku UMKM mendapatkan kejelasan melalui praktek langsung dalam hal perhitungan laba rugi usahanya.“Inisiatif Program Pelatihan dan Pendampingan UMKM ini kami harap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup yang berkelanjutan bagi komunitas pelaku UMKM di Pantai Jerman khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya dan juga membantu memperkuat perekonomian daerah di sektor pariwisata,” ujarnya dalam rilis yang diterima.Dalam kesempatan agenda dua hari pelatihan ini, dihadirkan pembicara dari Rotary Club of Bali Bersinar yang memaparkan mengenai pentingnya kepribadian, karakter, sikap dan penampilan untuk pelaku usaha dan wisata yang disajikan oleh Nyoman Hartini, SH dan Istiningdyah Bekti Pertiwi. Selain itu pada sesi terakhir pelatihan di hari pertama juga dijelaskan mengenai teknik komunikasi pariwisata dan public speaking oleh Nuning Indah Pratiwi, S.Sos., M.I.Kom dari Undiknas Denpasar.Pada hari berikutnya disinggung mengenai Sustainable dan Green Tourism oleh narasumber dari Undiknas bersama A.A. Istri Agung Maheswari Sst.Par., M.Par. Juga hadir sebagai narasumber Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya SE., MBA, yang fokus membahas sisi hospitality melalui konsep atau praktek dalam memberikan layanan yang ramah dan menyenangkan kepada tamu atau pengunjung.Dari hasil riset yang dilakukan oleh akademisi dari Undiknas Denpasar, Pantai Jerman yang merupakan salah satu kawasan wisata pantai di Bali, memiliki potensi dalam pengembangan kawasan wisata pantai yang ramah keluarga. Sebagai parameternya pantai harus memiliki standar baik dari segi fasilitas dan juga pelayanannya.Kelian Banjar Adat Segara Kuta, Ketut Werka, meyakini bahwa melalui pendampingan serta pelatihan bisnis yang diikuti akan membawa dampak positif bagi setiap usaha yang digeluti oleh masyarakat pelaku usaha di wilayahnya. (kmb/balipost)