BANTENRAYA.COM - Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Kabupaten Serang mulai membahas pembuatan paket wisata. Dengan dibuatnya paket wisata tersebut, pengunjung wisata Anyer-Cinangka diharapkan bisa berkunjung ke desa-desa wisata sekitar. Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, paket wisata dibuat untuk mengkoneksikan antara desa wisata dan destinasi wisata. Baca Juga: Densus 88 Polri Sebut Pemuda Jadi Sasaran Empuk Disusupi Paham Radikalisme Pihaknya mengupayakan adanya koneksi dengan wisata utama Anyer-Cinangka, sehingga promosi wisata buatan bisa menjadi lebih efektif. "Harapan kami hotel-hotel bisa menyampaikan informasi terkait dengan desa wisata dan destinasi wisata lain yang berada di sekitar Anyer-Cinangka," ujarnya usai diskusi dengan pengelola desa wisata di Aula Disporapar, Selasa 21 November 2023. Ia menjelaskan, saat ini baru 10 desa wisata yang dibuat paket wisata dan dikoneksikan dengan wisata utama Anyer-Cinangka yakni Desa Wisata Cikolelet. Baca Juga: Timnas Indonesia Curi Poin Penting, Pelatih Filipina Sempat Angkuh dan Malah Dibungkam Anak Asuhnya Sendiri Selanjutnya, Desa Wisata Kubang Baros, Desa Wisata Curuggoong, Desa Wisata Padarincang, Desa Wisata Pulau Tunda, Desa Wisata Margagiri, Desa Wisata Tirtayasa, dan Desa Wisata Sukabares. "Ini akan menjadi sarana promosi apabila paket-paket ini sudah bisa kita satukan. Dengan harga yang terjangkau mudah-mudahan nanti desa wisata kita bisa lebih maju," katanya. Ia menuturkan, pembuatan paket wisata akan ditindak lanjuti dengan pelatihan kegiatan promosi berbasis digital bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola desa-desa wisata. Baca Juga: GRATIS KLAIM! Kode Redeem Genshin Impact 22 November 2023, Dapatkan Hadiah Primogems dan Mora "Ini perjalanannya masih panjang karena kita harus menyatukan Pokdarwis dengan BUMDes agar satu pintu pengelolaan keuangannya," paparnya. Terkait dengan transportasi yang akan mengantarkan wisatawan dari satu desa wisata ke desa wisata lain, pihaknya akan membangun kerja sama dengan pihak swasta yang melakukan usaha di bidang transportasi. "Kalau dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) berharap sekali perjalanan bisa 3 titik yang dikunjungi wisatawan," tutur Anas.