Sentra kuliner Ngesengan di Jalan Tentara Pelajar Kota Magelang dibangun agar lebih nyaman dan tidak macet. - Harian Jogja/Nina Atmasari Harianjogja.com, MAGELANG—Pemerintah Kota Magelang terus melakukan penataan kota agar menjadi lebih nyaman, baik untuk warganya maupun untuk warga luar daerah yang datang ke Kota Magelang. Sejumlah pembangunan fisik terus dilakukan untuk meningkatkan hospitality (keramahan) selaras dengan slogan sebagai Kota Jasa.Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang, Muhamad Syafrudin Kurniawan menjelaskan Pemerintah Kota Magelang yang dipimpin Wali Kota, Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota, M Mansyur memang memfokuskan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Meski demikian, pembangunan di bidang fisik tetap jalan terus. "Pembangunan fisik tetap jalan, sebab sudah kewajiban Pemerintah Daerah untuk menjalankan pembangunan fisik, walaupun kecil, namun dilaksanakan terutama untuk fasilitas yang langsung menyentuh masyarakat. Fasilitas umum tidak bisa lepas dari bentuk fisik, seperti jalan lingkungan, saluran irigasi, jalan kota dan fasilitas lain," kata Muhamad Syafrudin Kurniawan, Jumat (24/11/2023).BACA JUGA : Pemilu 2024, Wali Kota Magelang Mengimbau Warga Santun dan DewasaKepala Dinas yang akrab disapa Wawan ini menegaskan Kota Magelang memiliki karakter yang berbeda dengan kota-kota lain. Dengan wilayah yang tergolong kecil yakni sekitar 18,5 km persegi, saat ini kota yang berada di tengah-tengah Kabupaten Magelang ini telah didukung dengan infrastruktur yang memadai. Kondisi jalan-jalan semua memadai dan baik, tidak ada jalan rusak yang membahayakan."Kerusakan hanya kecil, seperti rusak karena dilewati kendaraan, dan segera diperbaiki. Jadi jalanan Kota Magelang sudah mantap untuk dilalui, mengingat Kota Magelang menjadi pusat kegiatan masyarakat bagi daerah sekitar terutama wilayah Kedu, serta jalur utama Jogja-Semarang," katanya.Terkait dengan pencapaian Visi Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Aziz-Mansyur, sejak menjabat pada 2021 hingga tahun ini, memang orientasi pembangunan tidak seluruhnya untuk fisik. Namun, Wawan menegaskan pembangunan dan pembenahan infrastruktur fisik tetap dilakukan. Tujuannya, untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan hospitality (keramahan) bagi masyarakat.Alokasi pembangunan fisik tahun 2023 ini di antaranya berupa fasilitas yang mendukung kenyamanan wisata, yaitu pembangunan kios Ngesengan di Jalan Tentara Pelajar dan jalur pedestrian Jalan Cempaka, Kemirirejo."Pembangunan kios Ngesengan dilakukan sebab kawasan ini merupakan salah satu sentra wisata kuliner legendaris di Kota Magelang. Ada Kupat Tahu Pojok, kuliner legendaris yang menjadi tujuan banyak wisatawan luar daerah, bahkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono juga suka menikmati Kupat Tahu Pojok," jelas Wawan.Kios Ngesengan yang berada di jalan utama menuju Alun-Alun Kota Magelang sebelummya sering menimbulkan macet karena sebagian jalan menjadi tempat parkir baik roda dua maupun roda empat. Karenanya, di lahan milik Pemerintah Kota Magelang ini, sentra kuliner dibangun menjadi kios bertingkat. Sebanyak 22 kios untuk berjualan kuliner di pindah ke lantai dua, sedangkan lantai satu menjadi tempat parkir, serta ada delapan kios di lantai satu seperti tambal ban. Dengan pembangunan ini, badan jalan bisa dimaksimalkan untuk lalu lintas kendaraan.Mendukung WisataTrotoar di depan Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark dibangun menjadi Jalur pedestrian yang ramah untuk pejalan kaki dan estetik. Adapun pembangunan jalur pedestrian di Jalan Cempaka merupakan kawasan wisata Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark. Trotoar di depan TKL Ecopark sepanjang 70 meter dibangun selebar dua meter menjadi jalur pedestrian yang selain ramah untuk pejalan kaki termasuk difabel, juga cantik untuk mendukung wisata."Seperti jalur pedestrian yang sudah dibangun tahun sebelumnya di Jalan Diponegoro, di Jalan Cempaka ini tidak hanya nyaman untuk pejalan kaki tetapi juga akan diberikan estetika, mungkin dipasang bollard atau yang lain. Jalur ini menjadi jalur jalan kaki wisatawan yang akan masuk TKL Ecopark, jadi diharapkan akan menambah kenyamanan wisatawan," katanya.Wawan menjelaskan sejumlah pembangunan ini telah mencapai 80% dan akan selesai pada awal Desember 2023. Jadi, hasil pembangunan akan bisa dimanfaatkan masyarakat pada awal tahun depan (2024). "Kami berharap hasil pembangunan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadikan Kota Mageang menjadi lebih nyaman," katanya.Pembangunan sejumlah fasilitas umum di Kota Magelang ini disambut baik Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Ketua PHRI Kota Magelang, Edi Hamdani mengatakan dengan adanya sejumlah pembangunan fasilitas tersebut, saat ini Kota Magelang menjadi semakin menarik untuk wisatawan.BACA JUGA : Laga Ricuh, PPSM Magelang dan Persibas Didiskualifikasi dari Liga 3 Jateng 2023"Magelang ini kota kecil yang minim sumber daya alam. Pembenahan-pembenahan yang dilakukan Pemerintah Kota Magelang meningkatkan kenyamanan untuk warga yang datang. Hal ini mendukung promosi MICE [Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions] yang dilakukan pelaku wisata PHRI," jelas Edi.Ia menyebutkan saat ini Kota Magelang telah memiliki fasilitas yang lengkap untuk melayani MICE, seperti hotel, restoran hingga ada 18 sentra kuliner, sehingga bisa menarik wisatawan dari luar daerah. Ia berharap Pemerintah Kota Magelang terus meningkatkan kenyamanan dan atraksi untuk meningkatkan jumlah wisatawan.Kenyamanan suasana dan fasilitas umum di Kota Magelang saat ini dirasakan oleh warga luar daerah, salah satunya Fina Maryana, 37, warga Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang. Ibu dua anak ini mengaku senang menikmati suasana Kota Magelang bersama keluarganya."Kota Magelang asyik buat jalan-jalan, karena tidak jauh, jadi bisa sering membawa anak-anak. Suka sekali ke TKL Ecopark karena nyaman buat momong anak-anak. Jalanannya juga sekarang cantik-cantik seperti di Jogja, trotoarnya seperti Malioboro tetapi di Kota Magelang. Mau jajan juga banyak kuliner yang enak dan tempatnya asyik," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News