Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Libur Nataru, Okupansi di Bali Diprediksi Naik 80 Persen

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki Desember, tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di Bali masih normal di angka 70 persen. Pelaku pariwisata pun berharap, okupansi ini terus meningkat menjelang akhir tahun nanti. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya. Baca juga: Tunjang Pariwisata Kesehatan di Bali, Praktisi Medis Kembangkan Teknologi AI Untuk Layani Pasien “Kita harapkan minggu ketiga Desember nanti menjelang Nataru mencapai 80 persen, dan minggu keempat mulai tanggal 27 Desember kita harapkan fully book. (Okupansi ini) Progress dia, kan banyak yang mau booking di bulan Desember,” katanya saat dihubungi Senin 4 Desember 2023.  Saat ini, Rai Suryawijaya menyebutkan, untuk wisatawan domestik (wisdom) di Bali, dimonopoli oleh wisatawan asal Jakarta, kemudian disusul Surabaya, Jawa Tengah, Bandung, dan kota besar lainnya seperti Makassar, Manado dan Medan. Baca juga: Stigma Pariwisata Rusak Pertanian, Ini Solusi DPD Putri Bali Sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman), posisi utama masih ditempati Australia, kemudian wisman dari India. Terkait wisman India ini, dikatakannya, akan mulai bersaing semakin ketat dengan Australia tahun 2024 mendatang. Pasalnya, saat ini telah tersedia penerbangan langsung atau direct flight dari India ke Bali. “Ya mungkin akan kompetitif ya, akan bersaing dengan Australia mulai tahun depan ya, karena ada beberapa direct flight dari India. India kan market terbesar juga di India selain China,” tuturnya. Baca juga: Sinergitas dengan Pelaku Pariwisata, Denpasar Gelar Gathering "Bangga Berwisata di Kota Denpasar" Disinggung terkait wilayah yang akan ramai nantinya di pengunjung tahun, Rai Suryawijaya menyebut bahwa hampir seluruh wilayah di Bali secara merata akan ramai. Terutama wilayah Canggu, yang notabena pada hari-hari normal sudah cukup ramai dan selalu macet. “Itu yang sulit (menekan kemacetannya saat tahun baru), karena ini hari biasa saja macet apalagi hari raya, ada event semua, banyak event di beach club, hotel-hotel juga. Mereka sendiri (wisatawan) kan bebas merayakan, ada di restoran, hotel, club, dan lain-lain. Kita tidak melarang mereka untuk melakukan itu, tapi kalau ingin aman sih di hotel,” terangnya. Baca juga: Stigma Pariwisata Rusak Pertanian, Ini Solusi DPD Putri Bali Lebih lanjut, ia berharap pada pengujung tahun 2023 ini, kedatangan wisdom mencapai 20 ribu orang dan wisman 18 ribu orang dalam seharinya. Hal ini karena menjelang akhir tahun umumnya akan ada banyak penerbangan tambahan dari maskapai.