Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Gibran Bangun Solo Jadi Vital Tourism Industry, Pelaku Wisata Akui ...

Wisatawan terlihat di di Karaton Kasunanan Surakarta, Jumat (15/9/2023). (Solopos.com - Maymunah Nasution). JOGJA—Kerja keras Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka mewujudkan Kota Bengawanmenjadi vital tourism industry, membuahkan hasil. Tidak hanya terlihat dari deretan angka pertumbuhan ekonomi Kota Solo, tetapi secara riil juga dirasakan pelaku pariwisata setempat.Berdasarkan data sensus penduduk (2020), jumlah penduduk Solo sebanyak 522.364 jiwa. Dengan luas Kota Solo 46 km persegi, maka kepadatan penduduknya adalah 11.353 jiwa per km persegi. Angka ini menempatkan Solo sebagai kota terpadat di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kota Semarang yang menjadi ibu kota Jawa Tengah, memiliki kepadatan penduduk 4.424 jiwa per km persegi. Artinya, kepadatan Kota Solo 2,5 kali lipat kepadatan penduduk Kota Semarang.Solo menjadi kota terpadat di Jawa Tengah karena menjadi pusat perekonomian, wisata, dan  pendidikan. Jika potensi ini ditambah dengan penguatan lokal, tentu efek domino (multiplier effect) yang dihasilkan Solo akan semakin besar. Apalagi Pemkot Solo terus bebenah untuk mendukung hal tersebut.General Manager Asia Hotel di Solo, Purwanto Yudonegoro mengatakan Solo saat ini bertumbuh yang ditandai dengan adanya pengembangan di mana-mana. Situasi ini berdampak positif pada ekonomi masyarakat.Menurutnya, perkembangan ekonomi ini dapat berjalan lantaran Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bisa merampungkan proyek besar yang dijalankan di Kota Solo. Proyek-proyek itu kini menjadi destinasi untuk kegiatan berskala nasional maupun internasional. Dampak yang secara kasat mata terlihat adalah multiplier effect pada sektor transportasi yang makin sibuk.Purwanto mengatakan anak muda tidak bisa dianggap remeh. Majunya Gibran dalam kontestasi pemimpin negeri bisa menjadi titik awal bagi kebangkitan anak-anak muda generasi Z di Indonesia. “Mas Gibran kalau diberi amanah yang lebih besar, seyakin-yakinnya dia akan sukses, akan membawa kesejahteraan khususnya bagi bangsa dan umat manusia,"kata dia.Purwanto mengakui hal itu pun dirasakan oleh para karyawannya. Pada aspek kesejahteraan, mereka mengalami peningkatan. "Daya beli masyarakat Solo meningkat," ungkapnya.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPC Solo, Abdullah Soewarno, mengatakan sektor wisata Kota Solo masih mampu dikembangkan lebih luas. Selain wisata budaya, Abdullah merespons positif upaya pengembangan Kota Solo di bidangwellness tourism.“Kalau wellness tourism malah sebentar lagi saya rasa menjadi keharusan setiap orang. Semakin banyak orang sadar dengan kesehatan dan wellness tourismitu kan juga meliputi healing dan mengedepankan kesehatan ya,” ujar Abdullah di sela-sela Muscab ke-13 BPC PHRI Solo, Rabu (20/9/2023).Abdullah menyampaikan untuk mengembangkan Solo lebih luas, dia berharap pengemasan dan penjualan wisata Solo ditingkatkan oleh seluruh stakeholder. (***) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News