TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Papua Barat, Neles Dowansiba, mengatakan kejuaraan surfing internasional di Pantai Petrus Kafiar akan digelar tiap tahun. Kejuaraan itu diinisiasi Pemprov dan Persatuan Selancar Olahraga Indonesia (PSOI) Papua Barat untuk mempromosikan potensi wisata selancar di Manokwari. "Tahun lalu sudah digelar. Kami meminta dukungan dari semua pihak," kata Neles Dowansiba, Rabu (29/11/2023). Karena itu, ia apresiasi BUMN, BUMD, dan semua pihak yang terlibat dalam World Surf League (WSL) Manokwari Pro tahun ini. Dengan terpisahnya Raja Ampat dari Papua Barat, ucapnya, potensi wisata yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Baca juga: 28 Atlet Selancar Internasional Bertarung di WSL Manokwari Pro QS 1000 Menurutnya, Amban Pantai bakal dijadikan destinasi wisata baru untuk selancar, termasuk pengembangan olahraga surfing di Papua Barat. "Even surfing akan dilaksanakan setiap tahun di sini dan bakal dimasukkan dalam kalender olahraga," kata Neles Dowansiba. Ia berharap rencana tersebut bakal mendatangkan bannyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Kejuaraan selancar internasional bertajuk World Surf League (WSL) Manokwari Pro bergulir di Pantai Petrus Kafiar Amban, Manokwari, Papua Barat, Rabu (29/11/2023). Baca juga: PHRI Dukung Lomba Selancar Ombak Internasional: Jumlah Kamar Hotel dan Penginapan di Manokwari Cukup Ketua Umum Persatuan Selancar Olahraga Indonesia (PSOI) Papua Barat, Theo Oldet, menyampaikan, kejuaraan surfing internasional kali ini terdiri dari tiga kategori U-20 yakni pria, perempuan, dan junior. Total, ada 28 atlet selancar dari berbagai negara antara lain Jepang, Australia, Korea, Amerika, United Kingdom (UK), Spanyol, dan lainnya. "Kebanyakan atlet internasional itu dari jepang," kata Theo Oldet. WSL, ucapnya, baru pertama kali digelar di Manokwari, Papua Barat.