JawaPos.com – Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) menjadi momen yang ditunggu-tunggu para pengusaha hotel dan restoran. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi kunjungan wisata tahun ini meningkat. Selama tidak ada gangguan alam dan kebijakan yang kontraproduktif, pelaku usaha masih optimistis dengan tren Nataru tahun ini. Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyatakan, peningkatan omzet akan berbeda untuk setiap daerah. ”Masih cukup sulit untuk menarik rata-rata (peningkatan trafik, Red) nasional karena tiap daerah mencatatkan pertumbuhan yang beragam. Dan, apalagi saat ini orang sukanya bepergian last minute. Jadi, susah kita petakan demand dari reservasi,” beber Yusran. Namun, dia menegaskan, destinasi-destinasi favorit seperti Bandung, Jogjakarta, dan Bali menjadi contoh daerah yang bakal mencatatkan peningkatan okupansi maksimal. ”Terutama untuk daerah yang memiliki infrastruktur darat memadai. Biasanya, peningkatannya optimal,” katanya. Baca Juga: Bandara Internasional Dhoho Tak Kunjung Dapat Izin Jelang Libur Nataru, Kemenhub Jadi Penentu Nasib Mega Proyek Kediri Angkutan udara masih menjadi salah satu alat transportasi favorit pada momen libur Nataru kali ini. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, sekitar 4 juta orang berlibur menggunakan angkutan udara pada momen libur panjang ini. Angka tersebut naik 19 persen dari tahun sebelumnya. Dari angka ini, potensi rute domestik terpadat adalah rute Jakarta (CGK) ke Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Surabaya (SUB). Rute internasional terpadat ada pada rute Jakarta (CGK)–Singapura (SIN) dan Denpasar (DPS)–Singapura (SIN). Hal ini, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni, menunjukkan bahwa angka recovery rate penumpang telah mendekati periode Nataru sebelum pandemi Covid-19. Yakni, 84,6 persen untuk penerbangan domestik dan 93,5 persen untuk penerbangan internasional. Baca Juga: KBS Siapkan Program Baru Ini Menyambut Musim Libur Nataru, Surabaya Night Zoo Bakal Ditutup? Pihaknya juga telah memantau sejumlah bandara. ”Pemantauan ini dilakukan terkait dengan aspek keselamatan, keamanan, pelayanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis, dan faktor lainnya,” paparnya. Sementara itu, PT Angkasa Pura II (AP II) memprediksi jumlah penumpang pada periode angkutan Nataru di 20 bandara yang mereka kelola mencapai 4,03 juta orang. Atau naik sekitar 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022–2023. Periode angkutan Nataru 2023–2024 ini dimulai pada 18 Desember 2023 sampai 4 Januari 2024 (H-7 hingga H+3). ”Khusus Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 2,61 juta penumpang atau naik 12 persen,” jelas Plt Direktur Utama AP II Wendo Asrul Rose. Baca Juga: 2,8 Juta Kendaraan Keluar Jakarta saat Natal dan Tahun Baru, Jatim Menjadi Tujuan Favorit Puncak arus angkutan udara diperkirakan terjadi pada Jumat, 22 Desember 2023. Lalu, puncak arus keberangkatan kedua pada Jumat, 29 Desember 2023. Puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 2 Januari 2024. ”Penumpang pesawat pada periode Nataru ini didominasi wisatawan yang ingin berlibur,” ungkapnya. AP II menyiagakan 10.229 personel internal maupun eksternal untuk kegiatan operasional. Jumlah ini meningkat 17 persen bila dibandingkan dengan kondisi normal, yaitu 8.753 personel. Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.