MALANG POSCO MEDIA- Tiap akhir tahun selalu jadi momen khusus yang dinantikan. Terutama pelaku usaha perhotelan dari sektor pariwisata. Pasalnya di saat itulah terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari tingkat okupansi kamar hotel di Kota Malang. Kendati begitu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basoeki memperkirakan okupansi hotel pada akhir tahun nanti tidak jauh dibandingkan pada tahun lalu. Yakni sebesar 80 persen saat puncak akhir tahun. “Di akhir tahun ini kami memperkirakan okupansi masih cukup bagus, sama seperti tahun kemarin. Mungkin bisa 80 persen atau lebih. Jadi ada hotel yang nanti mungkin full-book tapi ada sebagian hotel yang mungkin hanya terisi setengah saja,” ungkap Agoes kepada Malang Posco Media, Rabu (6/12) kemarin.- Advertisement - Agoes membeberkan sejumlah alasan mengapa pihaknya tidak mematok target lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ada beberapa persoalan yang dianggapnya mungkin bisa mempengaruhi tingkat okupansi perhotelan tersebut nantinya. Yakni yang pertama adalah faktor cuaca. Tidak dipungkiri, cuaca seperti musim hujan seperti ini bakal mempengaruhi keputusan wisatawan untuk menghabiskan liburan akhir tahunnya. “Kemudian ada lagi isu kenaikan Covid-19 di luar negeri seperti Singapura. Sebenarnya ini bukan kekhawatiran kami, tapi kami dapat informasi dinamika itu dari media, tentunya sedikit banyak bisa saja mempengaruhi wisatawan,” katanya. “Apalagi pak Menteri Sandiaga Uno juga sudah sempat mengimbau kepada wisatawan untuk pakai masker. Ya mudah-mudahan tidak mempengaruhi,” sambung Agoes. Untuk saat ini, lanjut Agoes, tingkat okupansi perhotelan baru sekitar 50 persen. Saat ini, sebagian besar okupansi hotel ini didominasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition), atau seperti rapat atau pertemuan dari instansi-instansi. Sedangkan untuk okupansi dari wisatawan, ia memperkirakan, bakal melakukan pemesanan hotel untuk akhir tahun nanti yaitu pada pertengahan Desember ini. “Jadi pertengahan Desember ini kami memperkirakan puncaknya mereka melakukan reservasi. Untuk puncak okupansi hotel nanti kami perkirakan pada H-1 pergantian tahun baru,” sebutnya. Sementara itu General Manager Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang Azis Sismono menyampaikan okupansi hotelnya sepanjang tahun ini secara umum mengalami kenaikan 10 persen dibanding tahun lalu. Bahkan sepanjang tahun ini, okupansi tiap bulannya mengalami peningkatan. Sehingga pada akhir tahun ini, pihaknya masih optimis tingkat keterisian hotelnya bisa lebih positif. “Okupansi akhir tahun ini optimis bisa lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, bahkan lebih baik dari masa sebelum pandemi. Penerapan pakai masker kembali kalau memang kebijakan pemerintah dengan pertimbangan mendalam, kami setuju,” tegas Azis. (ian/van)