Serang - Polda Banten mengimbau masyarakat di pesisir mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, dan mengimbau nelayan mengantisipasi letusan gunung api tersebut. Menanggapi imbauan itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ashok Kumar mengatakan pihaknya menunggu arahan dari pemerintah."Jadi saya sih tidak mau menanggapi itu karena force majeure itu adalah kekuasaan Allah. Jadi kita tidak bisa bikin, manusia tidak bisa bikin. Kalau dari Sana (Allah) kasih, kita tidak bisa diskon. Jadi bencana alam itu bukan buatan manusia. Jadi erupsi, namanya gunung aktif, pasti ada gejolak," kata Ashok saat dihubungi di Serang, Rabu (6/12/2023).Ashok lalu menuturkan penginapan dan hotel di sepanjang Anyer-Carita hingga ke Tanjung Lesung hampir setengahnya penuh dipesan wisatawan untuk libur Natal dan tahun baru. Menurutnya, pemesanan hunian di sana tetap ada di tengah imbauan kewaspadaan erupsi Anak Krakatau. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Ashok mengatakan pesanan bahkan sudah 30-50 persen jumlah kamar hotel untuk libur Nataru. Menurutnya, jika memang tingkat kewaspadaan Anak Krakatau sudah sangat bahaya, pihak perhotelan akan patuh pada arahan pemerintah."Jadi force majeure di tangan Tuhan. Kita ambil positifnya, kita tetap menjual (kamar hotel)," ucap dia.Ashok menerangkan, jika pemerintah pusat dan daerah sudah menetapkan wilayah Anyer-Carita dan pesisir yang dekat Anak Krakatau ditutup karena erupsi, pihaknya akan patuh. Sama halnya, ucap Ashok, saat ada pandemi COVID-19."Jadi harapan kami, memang kami menjaga, pemerintah bilang COVID kami tutup. Ini harus ada statement dari Gubernur menyatakan, daerah itu ditutup," tutur Ashok."Masyarakat dulu yang dievakuasi, jangan pengunjung, pemerintah harus membuat suatu sikap. Kalau itu tidak boleh, ya tidak boleh. Semua yang kerja yang di hotel masyarakat setempat," imbuh dia.Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanti mengimbau masyarakat di pesisir untuk mewaspadai erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda. Polisi juga mengimbau nelayan untuk mengantisipasi letusan gunung api tersebut.Didik menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberikan informasi mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau. Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Selasa (5/12) pukul 04.38 WIB."Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III (Siaga), kami mengimbau kepada warga di pesisir khususnya nelayan agar tidak mendekati gunung dengan radius 5 kilometer," kata Didik dalam keterangannya, hari ini.Simak Video 'Gunung Merapi Luncurkan 19 Kali Guguran Lava dalam Kurun Waktu 6 Jam':[Gambas:Video 20detik] (bri/aud)