SERANG, RADARBANTEN.CO.ID-Pemkab Serang menjalin kerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang untuk meningkatkan kunjungan wisata pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dalam kerja sama tersebut, PHRI diminta untuk ikut mempromosikan desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Serang agar wisatawan dapat tinggal lebih lama di Kabupaten Serang saat momen libur Nataru. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, kerja sama yang dilakukan dimaksudkan agar mendongkrak kunjungan wisata pada momen Nataru tahun ini. Hal itu juga guna terjalinnya sinergi antara desa wisata dan PHRI di Kabupaten Serang. “Kami berharap dukungan ini lebih mengikat lagi konektifitas antara usaha perhotelan dengan desa-desa wisata di sekitarnya juga terus meningkat. Jadi intinya saling mempromosikan, jadi yang tergabung dalam PHRI ini bisa ikut serta mendukung desa wisata,” katanya saat ditemui usai penandatanganan MoU di Pendopo Bupati Serang, Jumat 8 Desember 2023. Menurutnya, upaya saling meempromosikan tersebut sangat penting untuk perkembangan pariwisata di wilayah Anyer-Cinangka. Bahkan dengan banyaknya pilihan wisata yang dapat dikunjungi di Anyer, berpotensi meningkatkan kunjungan wisata yang datang ke Anyer. “Turis atau tamu yang datang dan menginap di kawasan Anyer juga nantinya dapat memiliki pilihan lain sehingga tidak hanya satu hari satu malam, bisa bertahan beberapa hari untuk berkunjung ke tempat berikutnya,” terangnya. Menurutnya, ada banyak potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Serang yang tentunya dapat menarik wisatawan dari luar daerah. Tentunya hal tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. “Misalnya di sekitar sana bisa ke desa wisata yang ada penginapannya, kemudian bisa bermain alam yang lainnya seperti pegunungan, air terjun dan lain sebagainya,” tegasnya. Nantinya, setelah pelaksanaan MoU dengan PHRI, akan dilakukan perjanjian kerja sama antara OPD terkait dengan PHRI. Hal itu guna membahas hal-hal teknis guna mendongkrak kunjungan wisata dan mengkoneksikan PHRI dengan desa wisata. “Seperti soal transportasinya biar mereka diskusi untuk mengangkut tamu dari hotel kesana seperti apa. Lalu ada diskusi reboan antara dinas pariwisata dan PHRI, ke depan saya minta dilibatkan juga desa wisata agar mereka bisa sharing,” pungkasnya. (*) Reporter: Ahmad Rizal RamdhaniEditor : Aas Arbi