Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Banyak Hotel Katrol Harga 3 Kali Lipat saat Nataru, PHRI DIY: Jangan Aji Mumpung - kumparan.com

Ilustrasi seorang perempuan sedang memesan kamar kepada resepsionis hotel. Foto: ShutterstockMenjelang libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) 2024, hotel dan penginapan di Yogya mulai banyak yang menaikkan harga. Bahkan tak sedikit pemilik penginapan yang menaikkan harga sewa kamar hingga tiga kali lipat lebih dari harga normal.Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono.Namun, hotel atau penginapan yang mengatrol harga dengan memanfaatkan tingginya permintaan saat libur nataru ini menurutnya bukanlah hotel anggota PHRI. Bahkan tidak sedikit dari penginapan-penginapan itu awalnya merupakan kos bulanan, yang kemudian disewakan harian oleh pemiliknya.“Kalau di grupnya OYO, RedDoorz, itu memang luar biasa naiknya, yang dulu harga harian di hari biasa Rp 180 ribu sekarang bisa Rp 750 ribu, ada yang Rp 500 ribu, padahal harga normalnya maksimal hanya Rp 250 ribu,” kata Deddy saat dihubungi pada Rabu (20/12).Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Selasa (12/9/2022). Foto: Arfiansyah Panji/kumparanSementara itu, hotel-hotel yang menjadi anggota PHRI menurutnya memang diizinkan untuk menaikkan harganya pada momen Nataru ini. Namun PHRI menetapkan batas maksimal kenaikan harga yakni di angka 15 persen.“Kami, teman-teman anggota PHRI di DIY sudah sepakat tidak akan menggunakan ajian mumpung, kita menggunakan harga publish rate dengan batas bawah dan batas atas, batas atasnya itu maksimal 15 persen,” jelasnya.Kenaikan tersebut pun menurut Deddy bukan dilakukan semata-mata untuk memanfaatkan tingginya permintaan di tengah momen Nataru untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Kenaikan harga tersebut dikarenakan biaya operasional yang dikeluarkan hotel selama libur Nataru juga naik, seperti harga bahan baku makanan dan sebagainya.“Kita hanya menyesuaikan dengan harga bahan baku saja sebenarnya. Kita sudah sepakat tidak akan ada ajian mumpung, tapi ajian yang berkelanjutan supaya orang datang ke DIY merasa nyaman, aman, dan tidak dituthuk,” kata Deddy.