Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Tahun Pemilu Datang, Menparekraf Sebut Wisata Pemilu Potensial

Jakarta - Menyambut tahun pemilu di 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) justru optimistis wisata lebih bergairah. Terbuka peluang ada wisatawan pemilu dan menarik turis asing.Momen demokrasi yang rutin digelar setiap empat tahun sekali yakni pemilu Presiden-Wakil Presiden sudah di depan mata. Biasanya, masyarakat berfokus pada aktivitas politik dan demokrasi pada periode tersebut.Walau begitu, Menparekraf, Sandiaga Uno, menyebut konsep wisata pemilu berasal dari pendapat Perdana Menteri India Narendra Modi. Sandi menjelaskan bahwa Modi percaya akan banyak wisatawan ataupun tamu yang berkunjung ke Indonesia saat pemilu. Itu sebagai pengaruh adanya tokoh maupun peneliti yang ingin menyaksikan proses demokrasi di Indonesia. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Selain itu, pemikiran serupa juga ia temukan pada konsep I Gede Ardika, yakni eks Menteri Kebudayaan dan Pariwisata."Jadi ternyata wisata pemilu itu sudah dicanangkan oleh Pak Ardika (I Gede Ardika) ini tahun 2004 rupanya saya baru tahu juga. Dan konsepnya sama pemikirannya, saya pikir kok bisa ya pemikirannya sama," terang Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun di Gedung Kemenparekraf, Jumat (22/12/2023)."Yaitu apa yang juga dimulai oleh Narendra Modi bahwa banyak wartawan-wartawan asing, banyak peneliti-peneliti demokrasi banyak juga pengamat-pengamat yang ingin melihat demokrasi ketiga terbesar di dunia sedang melakukan aksi dan implementasi," dia menambahkan. Menurutnya, pada momen wisata pemilu berpotensi menghasilkan 5 ribu hingga 10 ribu jumlah turis."Jadi ternyata perkiraannya itu ada 5 ribu sampai 10 ribu total yang tertarik ingin melihat secara langsung. Sebelum itu mungkin mereka akan melakukan penelitian dan setiap kegiatan pemilu itu kan tentunya mereka gak langsung pulang, biasanya bisa ajak untuk berlibur di destinasi-destinasi," kata dia. Selain itu, ia menyebut potensi pemilu dalam kunjungan wisatawan tak hanya berlaku untuk turis asing, namun juga wisatawan lokal."Saya optimis dengan pemilu ini jumlah wisatawan nusantara meningkat," ujar dia. Walau begitu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Haryadi Sukamdani menyebut bahwa pemilu memang terasa bagi industri wisata, namun dampaknya tidak terlalu besar, khususnya untuk sektor hotel. Ia menyebut pasar terbesar bagi hotel adalah kegiatan pemerintahan."Lebih banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah itu pasar yang cukup besar untuk hotel, bisa sampai 40 persen," kata Haryadi.Kemudian, menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Sjaifudian, dampak pemilu di wilayah Kalimantan Timur terpantau cukup tinggi."Kalau di Kalimantan Timur, okupansi hotelnya 100 persen. Susah sekali mencari venue, dan kemarin baru dari Kabupaten Paser, kami membuat (pertemuan) seperti rapat koordinasi," ujar Hetifah dalam kesempatan yang sama secara daring. Simak Video "Respons Sandiaga Uno Soal Kenaikan Kasus Covid-19 Jelang Libur Nataru" [Gambas:Video 20detik] (wkn/fem)